Wednesday, May 27, 2009

Mekanisme Melihat Pada Mata

Indra Pengecap (Lidah)



Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap pada lidah yang disebut kuncup pengecap. Reseptor pengecap sangat peka terhadap zat kimia berupa larutan. Puting pengecap terdapat di kuncup pengecap (papila). Kuncup pengecap lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu manis (ujung lidah), asin (lidah bagian depan), asam (tepi lidah) dan pahit (pangkal lidah).

Bagaimana kita dapat mengecap suatu makanan?
zat-zat makanan yang telah dikunyah bersama air liur memasuki papila melalui pori-pori pengecap. Zat makanan tersebut merangsang rambut-rambut saraf yang terdapat pada papila. Saraf akan membawa impuls tersebut ke otak. Otak akan menerjemahkannya sebagai rasa suatu makanan.

Tuesday, May 26, 2009

Sistem Indra ( Indra Peraba)




Kulit terdiri atas lapisan epidermis dan dermis. Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum. Lapisan dermis terdiri atas folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, kapiler darah, pembuluh limfa dan serabut-serabut saraf. Kulit dilengkapi reseptor panas, dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Ujung-ujung reseptor tersebut terdapat pada lapisan dermis. Saraf-saraf peraba pada kulit antara lain saraf Meissner (reseptor sentuhan), saraf Paccini (reseptor tekanan), saraf Ruffini (reseptor panas) dan saraf Krause (reseptor dingin).

Sistem Indra (Indra Pendengar)



1) Struktur telinga
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) Telinga luar
Telinga terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Telinga luar berfungsi mebantu memusatkan bunyi yang masuk ke dalam saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga (membran timpani).
b) Telinga tengah
Pada telinga tengah terdapat tiga tulang pendengaran (osikel), yaitu martil (maleus), landasan (inkus) dan sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tengah berfungsi mengurangi intensitas suara guna menghindari kerusakan struktur telinga dalam. Pada telinga tengah juga terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan ruang telinga dan faring.
c) Telinga dalam
Telinga dalam tersusun atas rumah siput (koklea) dan saluran gelung (labirin). Koklea merupakan saluran melingkar yang di dalamnya terdiri atas tiga ruangan, yaitu skala vestibule, skala media dan skala timpani. Kolea berisi cairan limfa. Permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf-saraf yang sangat peka terhadap getaran.

2) Mekanisme mendengar pada manusia
Gelombang suara yang datang akan ditangkap telinga luar.gelombang suara tersebut akan menggetarkan membran timpani (gendang telinga). Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran hingga menyebabkan tingkap jorong juga ikut bergetar. Getaran tingkap jorong akan menggetarkan cairan di dalam koklea. Cairan yang bergetar ini menstimulus ujung-ujung saraf pendengar (saraf otak VIII) yang terdapat pada bagian dalam permukaan koklea (organ korti). Ujung-ujung saraf ini akan meneruskan impuls ke otak besar. Otak besar menerima impuls dan menerjemahkannya, yang akan kita persepsikan sebagai suara.

Sunday, May 24, 2009

Sistem Indra (Indra Pencium)



HIDUNG
Di dalam hidung banyak terdapat sel-sel sensoris yang peka terhadap zat-zat kimia berupa gas yang berhubungan dengan bau dan aroma. Sel-sel ini terdapat pada selaput lendir (mukosa). Mukosa berisi sel-sel bipolar pencium (olfaktori) yang memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut-rambut halus yang dihubungkan oleh saraf. Rambut-rambut tersebut berfungsi menerima rangsang zat kimia berupa gas. Gas yang masuk ke dalam rongga hidung akan bercampur dengan lendir yang kemudian merangsang ujung-ujung saraf. impuls ini akan diteruskan oleh saraf pembau ke saraf pusat (otak besar) untuk diterjemahkan menjadi bau yang spesifik.

Sistem Indra ( Indra Penglihat )



MATA
Bola mata terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a) Sklera
Sklera merupakan lapisan terluar dan berfungsi melindungi bola mata. Pada lapisan ini terdapat kornea (bagian depan sklera yang transparan), konjungtiva (selaput tipis yang melapisi kornea) dan glandula lakrimal (kelenjar air mata yang menjaga kelembaban mata).
b) Koroid
Koroid merupakan lapisan tengah bola mata. Pada lapisan ini terdapat iris, pupil (mengatur cahaya yang masuk ke retina), lensa cembung, otot lensa dan aqueous humor.
c) Retina
Retina merupakan lapisan terdalam bola mata dan sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat fotoreseptor yang terdiri atas sel batang dan sel kerucut. Pada retina juga terdapat bintik buta (bintik yang tidak mempuyai sel batang) dan fovea.
* Sel Batang
Sel batang berfungsi untuk membantu penglihatan pada saat intensitas cahaya lemah.
Sel-sel batang tidak dapat melihat pada cahaya lemah. Sel batang mempunyai pigmen yang sensitif terhadap cahaya merah (rhodopsin). Rhodopsin terdiri ats opsin dan retinin. Pada saat terang, pigmen ini terurai dan dibentuk kembali pada saat gelap. pembentukan rhodopsin memerlukan vitamin A. Akibatnya, jika seseorang mengalami kekurangan vitamin A, akan menderita rabun senja. Pembentukan rhodopsin memerlukan waktu adaptasi. Itulah sebabnya kita tidak dapat melihat dengan cepat jika kita beralih dari tempat terang ke tempat remang-remang.
* Sel Kerucut
Sel kerucut sangat penting untuk melihat pada waktu terang sehingga kita dapat melihat warna objek tertentu. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin. Ada 3 jenis iodopsin, yaitu iodopsin merah, hijau dan biru. Iodopsin ini akan mulai terurai dengan cahaya yang kuat. Jika kita berada di tempat gelap, kemudian masuk ke tempat terang iodopsin akan terurai dengan cepat. Akibatnya, kita merasa silau.
Kekurangan jenis iodopsin tertentu dapat menyebabkan ketidakmampuan membedakan warna tertentu (buta warna).


MEKANISME MELIHAT PADA MATA MANUSIA
Manusia dapat melihat benda karena adanya cahaya. Cahaya yang ditangkap mata berturut-turut akan melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan retina. Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang terpantul dari benda-benda yang terlihat sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Cahaya ini akan merangsang fotoreseptor untuk menyampaikan impuls ke saraf penglihat dan berlanjut sampai lobus oksipitalis pada otak besar.

Thursday, May 21, 2009

Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi



SISTEM SARAF PUSAT



Sistem Saraf Pusat
A.OTAK (BRAIN)
Otak terletak di dalam rongga kepala yang terlindung oleh tulang tengkorak (cranium), selaput otak (meninges) dan cairan serebrospinal. Otak dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Ketiga lapisan tersebut dari luar ke dalam adalah durameter, arakhnoid dan piameter. Otak dibagi menjadi enam bagian utama, yaitu:
a)Otak besar (serebrum)
Serebrum terdiri atas dua belahan (hemisfer). Setiap hemisfer terdiri atas empat lobus, yaitu:
•lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka dan tempat terjadinya proses intelektual tingkat tinggi);
•lobus okspitalis (pusat penglihatan);
•lobus temporalis (pusat pendengar dan pembau);
•lobus parietalis (pusat sentuhan, perubahan suhu, perasa, tekanan, getaran dan rasa sakit).






Sumber: http://www.scientificpsychic.com/workbook/brain.jpg


Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak.
b)Otak kecil (serebelum)
Serebelum terletak tepat di bawah bagian posterior otak besar. Serebelum merupakan pusat keseimbangan gerak, koordinasi gerak otot, serta posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan Varol.
c)Otak depan (diensefalon)
Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi sebagai pusat interpretasi beberapa impuls sensoris, seperti rasa sakit, suhu, cahaya dan tekanan. Hipotalamus berperan pengaturan suhu tubuh, pengaturan agar tetap sadar dan penumbuhan sikap agresif.
d)Otak tengah (mesensefalon)
Bagian terbesar otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Selain itu otak tengah juga berfungsi mengontrol gerakan, kedudukan tubuh dan kesadaran.
e)Jembatan Varol (Pons Varolii)
Pons Varolii berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Pons Varolii ini juga berfungsi menghubungkan otak besar dengan otak kecil.
f)Medulla oblongata
Medulla oblongata merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Medulla oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk, muntah dan pusat pernapasan.

B. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)
- Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang.
- Berperan dalam pengaturan gerak refleks.
- Bagian luar berwarna putih disebut substansi alba.
- Bagian dalam berwarna kelabu disebut substansi grissea
- Pada bagian dalamdibedakan menjadi akar ventral dan akar dorsal.
- Saraf ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut, mengandung badan neuron motorik, dan aksonnya menuju efektor.
- Sayap dorsal yaitu bagian yang mengarah ke punggung dan mengandung badan neuron sensorik.




SISTEM SARAF TEPI



- Aferen: membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat
- Eferen: membawa impuls dari saraf pusat ke efektor
- Somatik: mengatur kontraksi otot rangka
- Otonom: mengatur kontraksi otot polos, otot jantung dan sekresi kelenjar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
Saraf simpatik: berfungsi mempercepat kerja organ-organ tubuh
Saraf parasimpatik: Saraf parasimpatik berfungsi menghambat kerja organ-organ tubuh.

Latihan Soal

1. Gambarlah sebuah sel saraf lengkap dengan bagian-bagiannya!
2. Tuliskan jenis dari ketiga sel saraf di bawah ini berdasarkan strukturnya!


3. Jelaskan mekanisme penghantaran impuls melalui sinapsis secara skematis!
4. Di bagian otak manakah terdapat pusat penglihatan?
5. Di bagian otak manakah terdapat pusat pendengaran dan pembau?
6. Apakah fungsi dari sumsum tulang belakang?
7. Apa perbedaan dari otak dan sumsum tulang belakang?
8. Tuliskan bagan pembagian sistem saraf tepi!

Wednesday, May 13, 2009

Gerak sadar dan gerak refleks


Mekanisme refleks dimulai dari diterimanya rangsang oleh reseptor yang kemudian diteruskan melalui saraf sensoris ke sumsum tulang belakang. Dari sumsum tulang belakang rangsang diteruskan melalui saraf motoris ke efektor sehingga terjadi gerak refleks.
Skema Alur Gerak Refleks:



Gerak sadar mempunyai mekanisme yang berbeda dengan gerak refleks. Mekanisme gerak sadar dimulai dari diterimanya rangsang oleh reseptor kemudian diteruskan melalui saraf sensoris ke otak. Oleh otak rangsang akan diteruskan melalui saraf motoris ke efektor.
Skema Alur Gerak Sadar:

Sumsum Tulang Belakang


Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan medula oblongata. Sumsum tulang belakang (medula spinalis), seperti halnya otak, diselaputi meninges. Jika medula spinalis diiris melintang, pada bagian tengahnya terdapat substansi kelabu berbentuk H dan bagian luar berwarna putih. Substansi kelabu terbagi atas akar ventral (ventral root) dan akar dorsal (dorsal root). Akar ventral mengandung badan neuron motoris yang aksonnya menuju efektor. Akar dorsal mengandung saraf sensoris dan aksonnya menuju reseptor. Bagian putih yang mengelilingi bagian kelabu mengandung dendrit dan akson.
Fungsi medula spinalis adalah sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, serta memberi kemungkinan terjadinya gerak refleks. Apakah gerak refleks itu? Bagaimana terjadinya?

Ngerjain Soal yuuuukkk....

LATIHAN SOAL
1. Apakah fungsi dari sistem saraf?
2. Lengkapilah keterangan gambar di bawah ini dan sebutkan fungsi dari bagian sel tersebut!












3. Berdasarkan strukturnya, neuron dibagi menjadi tiga macam. Apakah perbedaan dari ketiga jenis sel saraf tersebut?
4. Apakah yang terjadi jika fungsi sel saraf terganggu?
5. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi tiga macam. Apakah perbedaan dari ketiga jenis sel saraf tersebut?
6. Tuliskan jenis dari ketiga sel saraf di bawah ini berdasarkan strukturnya!











7. Jelaskan mekanisme penghantaran impuls melalui sinapsis secara skematis (penjelasan dapat mengacu pada gambar di bawah ini)!

Friday, January 30, 2009

Mekanisme penghantaran impuls




a) Penghantaran impuls melalui sel saraf
Penghantaran impuls melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Proses tersebut terjadi dalam waktu singkat dan akan segera kembali dalam keadaan terpolarisasi.

b) Penghantaran impuls melalui sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.

Pengelompokan Sel Saraf


Berdasarkan strukturnya, neuron dibedakan atas:
a.Neuron anaksonik. Neuron anaksonik adalah neuron yang tidak dapat dibedakan antra dendrit dan aksonnya.
b.Neuron bipolar. Neuron bipolar memiliki dua juluran yang dipisahkan oleh badan sel, yaitu dendrit dan akson.
c.Neuron unipolar. Neuron unipolar merupakan neuron yang akson dan dendritnya bersambungan pada badan sel yang letaknya di satu sisi terhadap kedua julurannya.
d.Neuron multipolar. Neuron multipolar adalah neuron yang memiliki dua atau lebih dendrit dan satu akson.

Berdasarkan fungsinya, neuron dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
•neuron sensoris (membawa impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat);
•neuron motoris (membawa impuls motorik dari sistem saraf pusat ke efektor);
•neuron konektor (menghubungkan antara neuron sensorik dengan neuron motorik).

Sel Saraf (Neuron)



A. Struktur Sel Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sarana komunikasi antar organ di dalam tubuh. Sistem saraf berfungsi mengubah rangsang atau stimulus menjadi muatan listrik yang menjalar di sepanjang sel saraf, baik menuju sistem saraf pusat meupun menuju ke efektor.
1) Bagian-bagian sel saraf
Sel saraf (neuron) berfungsi sebagai penghantar impuls saraf, baik dari organ penerima impuls ke saraf pusat maupun sebaliknya. Neuron tersusun atas tiga bagian, yaitu badan sel, dendrit dan akson. Di dalam badan sel terdapat nukleus, nukleolus dan sitoplasma dengan organel. Dendrit berupa tonjolan sitoplasma dari badan sel yang berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel. Akson merupakan tonjolan panjang dari badan sel yang berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke sel lain.
Selaput neuron disebut selubung myelin, yang tersusun atas sel-sel Schwann. Di antara sel-sel Schwann tersebut terdapat bagian yang tidak berselubung yang disebut nodus Ranvier. Fungsi selubung myelin adalah meningkatkan kecepatan penghantaran impuls serta untuk mengisolasi dan memelihara akson.